Copyright © Bandung dari Kacamata Pendatang
Design by Dzignine
Sunday, June 15, 2014

Saya, Kista Endometriosis, dan Laparaskopi

Gambaran operasi Laparascopy
Dear readers, 
Kali ini saya mau sharing tentang pengalaman saya berteman dengan kista ini sekaligus mau menghimbau pada tiap wanita kalau sudah merasa ada yang tidak beres dengan rahimnya, jangan TUNDA untuk segera cek! Ini pengalaman tahun lalu sih, tapi saya rasa masih layak lah ya untuk dibagi :)
Sejak pertama kali menstruasi saya memang nyeri haid, hal ini konon juga dialami ibu saya dan saudara-saudara sepupu wanita. Tiap kali mens saya harus mengkonsumsi obat penahan rasa sakit, karena rasa sakit yang tidak tertahankan, kelas 2 SMA (usia saya sekarang 25th) saya pernah periksa ke dokter dan dinyatakan tidak ada masalah.Walaupun sangat kesakitan, percayalah, saya tidak pernah mengalami yang namanya pingsan, mens tidak teratur, mens terlalu sedikit atau terlalu banyak. Dan semakin kesini justru rasa nyeri haid semakin bisa saya atasi walau masih sangat mengganggu.
Untuk lebih tahu mengenai SELUK BELUK KISTA, saya merangkumkan untuk reader informasi-informasi yang saya dapatkan di blog lama saya :http://missmapple.wordpress.com/2013/06/19/seluk-beluk-kista/


Gejala Kista yang Saya Alami
Pada tiap wanita gejalanya berbeda,  sekitar akhir tahun 2012 saya merasakan di rahim saya kanan kiri sebelum menstruasi rasanya seperti tegang dan lebam (tapi kalau dilihat pada kulit luarnya tidak ada bekas terpukul). Awalnya saya pikir hal tersebut normal hingga hal tersebut berulang di bulan-bulan berikutnya, mulai dari sebelum, saat, hingga setelah menstruasi. Rasa seperti lebam itu menjalar sampai ujung kaki seperti pegal tapi bukan karena lelah melainkan lebih ke arah tidak nyaman dan mengganggu. Menjelang pertengahan tahun karena memiliki rencana menikah, saya putuskan untuk mencoba USG kembali setelah ditunda cukup lama karena takut. Dan, yang membuat saya kecewa adalah dokter kandungan pada waktu itu dengan santainya mengatakan yup ini POSITIF ada KISTA ENDOMETRIOSIS ukuran 3cm dan ini “bisa-bisa gak hamil!!” @#%!! Benar-benar sesuatu dokter itu! Reaksi pertama, menangis sampai sesegukan begitu keluar dari rumah sakit..
Selanjutnya (yang saya sarankan untuk dilakukan pula oleh reader) sayamenyampaikan kondisi tersebut secara jujur pada ortu dan khususnya pasangan saya. Jangan pernah menutupi, karena “memiliki anak” adalah hal yang krusial bagi orang-orang tertentu dan apabila pasangan sunnguh menyayangi reader, ia pasti menerima kondisi tersebut dan berusaha mencari jalan keluar bersama.
Pengobatan Kista yang Saya Lakukan
Berdamai dengan kista. Hati yang senang adalah obat. Pada awalnya saya sangat stress dan banyak googling tentang penyakit ini, ehh malah bertemu dengan berbagai curhatan wanita lain yang sama stress nya :(
Kalau pun ada web yang sepertinya informatif, tapi ujung-ujungnya jualan produk :(
Kata dokter saya, “hati-hati kalau mencari dan menerima informasi di google, kadang orang gak tau sama orang gak tau saling ngajarin” Akhirnya saya melakukan langkah-langkah berikut:
  • Memperbaiki pola makan, saat makan pagi dan siang sebisa mungkin saya memesan menu vegetarian di kantor, menghindari makanan berlemak, dll
  • Olahraga rutin, minimal 1 minggu 1 kali
  • BERDOA (saat susah orang memang lebih  mudah mengingat Tuhan *hammer)
  • Mengkonsumsi minuman herbal yang konon bisa membantu, saya memilih Noni (Pace) dengan merk Tahitian Noni (kurang lebih 400ribuan) dan Maxidoid (yang ini lebih mahal karena kandungannya lebih pekat tapi lupa duhh berapa, hehe) dan jus manggis merk Xamthone (kurang lebih 200ribuan) tapi kemudian beralih ke kapsul ekstrak manggis Gracia karena lebih murah, hehe (sekitar 100ribuan).
  • Minum dari botol kesehatan Advance yang konon bisa merubah air minum biasa menjadi mengandung mineral dan elektrolit.
Saya yakinkan bahwa tidak ada satu produk herbal pun yang pasti bisa menyembuhkan kista, semuanya lebih ke arah mencegah dan memperlambat pembesarannya. Kecuali ada mukjizat yang terjadi :)
Tindakan Laparoscopy
Pada dasarnya memang setiap wanita punya bakat kista, sama dengan mata minus bedanya adalah apakah jenisnya tetap segitu aja atau progresif (alias terus nambah). Para dokter dan orang awam meyakini bahwa kalau ukuran masih di bawahh 5 cm dan tidak mengganggu, belum perlu diambil tindakan berarti. Namun bagi saya, 6 bulan kemudian setelah pemeriksaan pertama, saya mencoba cek kondisi lagi dan ternyata ukuran kista sebelah kanan sudah 7,5 cm dan kiri 4,5 cm. Dokter sangat menyarankan untuk diambil tindakan operasi mengingat ada gangguan sakit yg diakibatkan oleh kista tersebut.
Operasi ini ada 2 metode:
  • Operasi konvensional dengan membedah perut layaknya orang caesar, dengan kekurangan: bekas operasi yang besar dan terlihat, penyembuhan lebih lama, namun kelebihannya yang tidak terelakkan adalah lebih murah.
  • Operasi laparoskopi dengan memasukkan alat ke dalam rahim melalui lobang-lobang  kecil di perut. Kelebihan: bekas operasi kecil, penyembuhan lebih cepat, namun kebalikan dengan pilihan sebelumnya adalah lebih mahal (terkadang hingga 2 kali lipat).
Saya memilih tindakan laparoskopi dengan segala resikonya. Kalau boleh saya sarankan bila hendak mengambil tindakan tersebut carilah dokter yang:
  • Bukan sekadar dokter kandungan yang semata-mata berurusan dengan kehamilan, tapi carilah yang memang concern ke penyakit kandungan dan terlatih melakukan tindakan tersebut.
  • Saya pribadi memilih dokter yang masih muda. Karena cenderung lebih sabar menghadapi segala ocehan dan pertanyaan saya, haha. Lebih-lebih adalah operasi tersebut menuntut dokter untuk memiliki gerakan motorik yang bagus antara mata dan tangan, karena dokter menggerakkan alat operasi dan kamera yang sudah masuk di rahim dari luar perut berdasarkan gambar yang muncul di monitor. Apa jadinya kalau dokternya sudah tua dan erhmm.. agak rabun?
  • Dokter yang pandai menjaga mulutnya. Kata-kata yang keluar dari mulut seorang dokter itu bisa menjadi obat maupun racun secara tidak langsung pada kesehatan mental kita. Saya pernah meninggalkan seorang dokter yang konon terkenal pandai karena saya tidak nyaman dengan konsultasi padanya.
Berdasarkan pengalaman, penyembuhan operasi ini sekitar 1-2 minggu.
Pengobatan Pasca Operasi
Melihat kasus pertumbuhan kista saya yang cukup cepat, maka dokter menyarankan suntikan hormon untuk benar-benar mematikan sel kista (sekitar 5-10% kasus, kista dapat tumbuh lagi), dan barangkali saat operasi berlangsung ada kista-kista kecil yang terselip di berbagai organ disana yang terlewat oleh mata dokter.
Suntikan ini memang cukup mahal, dan lama penggunaannya tergantung kasus. Ada dokter yang memberikan 1 bulan sekali untuk beberapa waktu, ada yang langsung dirapel sekali suntik untuk beberapa bulan sekaligus. Merk dagang yang biasa diberikan adalah Endorlin harga sekitar 1,5 juta sekali suntik atau Tapros sekitar 2 jutaan sekali suntik (tergantung RS).
Karena kista ini mudah terpicu oleh hormon estrogen maka kurangilah dahulu makanan yang bisa memacunya seperti kacang-kacangan dan coklat.
Sekian dan semoga informasi-informasi saya berguna dan dapat membantu :) 
Kalau ada yang mau ditanyakan feel free untuk komen atau mention saya di twitter @Miss_Mapple


3 comments:

  1. Hai mak salam kenal ya....

    Aku ngilu bacanya. ^ ^
    Mau curhat dulu... aku mens kayak gitu. Sakit sampai menjalar ke kaki. Dan anehnya selalu serba kiri. Jadi dari rahim sebelah kiri dan saraf-saraf kaki berasa pegal dan sakit kayak kecentit gitu. Kadang sampai nggak bisa bangun. Dulu waktu SMA malah sampai muntah-muntah pucet semaput.

    Tapi setelah saya rutin olahraga renang seminggu 1-2 kali sekarang ini. Skg ketika mens saya nggak sakit lg. Apa itu bisa jg gejala? Kok jadi parno ya.

    Terus, sekarang keadaan emak gimana? Sudah dinyatakan sembuh atau masih terus pengobatan? Ditunggu infonya ya mak. Terima kasih sudah sharing ^ ^

    ReplyDelete
  2. Pengalaman yang sangat berharga ini Bu, saya sungguh terharu dengan perjuangan Anda, semoga saja pengalaman ini dapat di baca oleh orang yang mengalami hal yang sama.
    Terimakasih sudah share, salam kenal dan salam sukses

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terimakasih telah berkunjung, salam kenal juga :)

      Delete